# Mengenal Hypermetropia: Gangguan Mata yang Bikin Sulit Lihat Dekat
Halo warga Blitar dan sekitarnya! Pernah merasa mata lelah saat membaca, sulit fokus melihat objek dekat, atau sering sakit kepala setelah bekerja di depan layar? Bisa jadi Anda mengalami hypermetropia atau rabun dekat. Sebagai penulis kesehatan yang berpengalaman, saya akan ajak Anda memahami kondisi ini dengan bahasa yang mudah dipahami.
Hypermetropia adalah kondisi mata di mana cahaya yang masuk tidak fokus tepat di retina, tetapi di belakangnya. Akibatnya, penglihatan dekat menjadi buram, sementara penglihatan jarak jauh tetap jelas. Bayangkan seperti kamera yang tidak bisa fokus pada objek dekat—kurang lebih seperti itulah yang dirasakan penderita hypermetropia.
Kondisi ini sering disebabkan oleh bentuk bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang optimal. Faktor keturunan juga berperan besar. Jika orang tua Anda memiliki riwayat hypermetropia, kemungkinan Anda mengalaminya lebih tinggi.
Bagi Anda yang telah didiagnosis hypermetropia, berikut tips praktis untuk merawat mata di rumah:
1. Gunakan Kacamata atau Lensa Kontak Sesuai Resep: Pastikan Anda memakainya secara rutin, terutama saat membaca, menulis, atau menggunakan gawai.
2. Atur Pencahayaan yang Cukup: Hindari membaca dalam kondisi redup. Gunakan lampu belajar yang terang untuk mengurangi ketegangan mata.
3. Istirahatkan Mata secara Berkala: Ikuti aturan 20-20-20—setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
4. Konsumsi Makanan Bergizi: Perbanyak asupan vitamin A (wortel, bayam), vitamin C (jeruk, jambu biji), dan omega-3 (ikan) untuk kesehatan mata.
5. Lakukan Senam Mata Sederhana: Putar bola mata perlahan searah dan berlawanan jarum jam untuk melatih otot mata.
Meski hypermetropia umumnya tidak berbahaya, segera periksakan diri ke rumah sakit jika mengalami gejala berikut:
- Penglihatan mendadak buram atau berbayang
- Sakit kepala hebat yang disertai mual dan muntah
- Muncul kilatan cahaya atau floaters (bintik hitam melayang) secara tiba-tiba
- Mata merah, nyeri, atau terasa seperti ada tekanan
- Kesulitan membedakan warna
Gejala-gejala tersebut bisa menandakan komplikasi seperti glaukoma atau ablasio retina yang memerlukan penanganan segera.
Dalam situasi darurat seperti cedera mata atau kehilangan penglihatan mendadak:
1. Jangan Menggosok Mata: Tindakan ini dapat memperparah iritasi atau cedera.
2. Tutup Mata yang Terluka: Gunakan penutup steril atau kacamata pelindung.
3. Hindari Mengonsumsi Obat Sembarangan: Tunggu instruksi dari tenaga medis.
4. Segera Hubungi Bantuan Medis: Jangan tunda untuk pergi ke rumah sakit terdekat.
Meski hypermetropia sering dipengaruhi faktor genetik, Anda bisa mengurangi risikonya dengan:
- Rutin Periksa Mata: Lakukan pemeriksaan mata setidaknya 2 tahun sekali, terutama jika ada riwayat keluarga.
- Batasi Penggunaan Gawai: Kurangi durasi menatap layar dan tingkatkan jarak pandang.
- Gunakan Pelindung Mata: Pakai kacamata anti-UV saat beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari Kebiasaan Merokok: Rokok dapat memperburuk kesehatan mata secara keseluruhan.
Hypermetropia bukanlah kondisi yang perlu ditakuti, asalkan ditangani dengan tepat. Jika Anda atau keluarga mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera kunjungi RS Katolik Budi Rahayu Blitar. Rumah sakit kami memiliki layanan kesehatan mata yang lengkap dengan dokter spesialis berpengalaman siap membantu Anda.
📍 Alamat: Jl. A. Yani No. 18 Kota Blitar
📞 Telp: 0342-801066
📱 WhatsApp: 0851 0397 7007
🌐 Website: https://budirahayu.com
Anda juga bisa mendaftar secara online melalui website https://budirahayu.com untuk konsultasi atau pemeriksaan rutin. Jangan biarkan gangguan penglihatan mengganggu aktivitas harian Anda. Mari jaga kesehatan mata bersama-sama!