# Presbycusis: Mengenal Penurunan Pendengaran di Usia Senja dan Cara Mengatasinya
Halo warga Blitar dan sekitarnya! Semoga Anda senantiasa sehat. Pernahkah Anda atau orang tua di rumah merasa sering meminta orang lain mengulang perkataan, atau merasa suara TV kurang keras padahal bagi orang lain sudah cukup kencang? Bisa jadi itu adalah tanda-tanda Presbycusis.
Sebagai rumah sakit yang peduli dengan kesehatan masyarakat Blitar, RS Katolik Budi Rahayu ingin memberikan informasi lengkap dan mudah dipahami mengenai kondisi ini.
#
Dengan bahasa yang sederhana, Presbycusis adalah kondisi penurunan fungsi pendengaran yang terjadi secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia. Ini adalah proses alami, mirip dengan mata yang mulai membutuhkan kacamata baca di usia lanjut.
Bayangkan telinga bagian dalam kita memiliki "rambut-rambut halus" yang berfungsi menangkap getaran suara dan mengirimkannya ke otak. Seiring waktu, rambut-rambut halus ini bisa rusak atau aus, sehingga suara yang sampai ke otak menjadi tidak lengkap atau samar-samar. Inilah yang menyebabkan:
* Sering meminta lawan bicara mengulang perkataan.
* Kesulitan mendengar percakapan di tempat ramai, seperti di pasar atau acara keluarga.
* Perasaan bahwa orang di sekitar berbicara kurang jelas atau bergumam.
* Beberapa suara, terutama yang bernada tinggi (seperti suara anak-anak atau wanita), menjadi lebih sulit didengar.
* Perlu menaikkan volume TV atau radio lebih keras dari biasanya.
Kondisi ini umumnya mulai terasa di usia 60 tahun ke atas, namun prosesnya bisa dimulai lebih awal.
#
Jika ada anggota keluarga yang mengalami kondisi ini, dukungan dan perawatan di rumah sangat berarti untuk kualitas hidup mereka. Berikut tips praktisnya:
1. Bicaralah dengan Jelas dan Tenang: Hadapi orang tersebut, bicaralah dengan tempo yang lebih lambat, dan artikulasi yang jelas. Tidak perlu berteriak.
2. Kurangi Kebisingan Latar: Sebelum mulai berbicara, kecilkan volume TV atau radio. Jika di ruangan ramai, ajaklah ia ke tempat yang lebih tenang.
3. Gunakan Isyarat Visual: Ekspresi wajah dan gerak tubuh dapat membantu memberikan konteks pada percakapan.
4. Bersabarlah: Hindari menunjukkan rasa jengkel jika mereka salah dengar. Ulangi perkataan dengan sabar atau tuliskan jika perlu.
5. Dukung Penggunaan Alat Bantu Dengar: Jika sudah direkomendasikan dokter, bantu dan dampingi mereka untuk terbiasa menggunakannya.
#
Meski merupakan proses alami, pemeriksaan ke rumah sakit sangat disarankan untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat. Segera kunjungi dokter jika Anda atau keluarga mengalami:
* Penurunan pendengaran yang terjadi secara tiba-tiba.
* Pendengaran di satu telinga jauh lebih buruk daripada telinga lainnya.
* Penurunan pendengaran yang disertai dengan gejala lain, seperti tinnitus (dengung di telinga), pusing berputar (vertigo), atau nyeri pada telinga.
* Penurunan pendengaran yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan kesepian, stres, atau menarik diri dari pergaulan.
Pemeriksaan dini dapat membantu membedakan presbycusis dengan penyebab gangguan pendengaran lain yang mungkin membutuhkan penanganan berbeda.
#
Presbycusis sendiri umumnya bukan kondisi gawat darurat karena perkembangannya bertahap. Namun, jika terjadi kehilangan pendengaran secara tiba-tiba, itu bisa menjadi keadaan darurat medis. Sebelum mendapatkan bantuan medis:
* Tetap tenang dan jangan panik.
* Segera hubungi atau datangi rumah sakit terdekat. Penanganan yang cepat sangat menentukan pemulihan.
* Hindari memasukkan apa pun ke dalam telinga, termasuk cotton bud atau obat tetes telinga tanpa resep.
#
Meski merupakan bagian dari penuaan, kita bisa mengurangi risiko atau memperlambat kemunculan Presbycusis dengan gaya hidup sehat:
* Lindungi Telinga dari Kebisingan: Gunakan pelindung telinga (earplug atau earmuff) saat bekerja di lingkungan bising atau menghadiri konser.
* Atur Volume dengan Bijak: Jangan dengarkan musik melalui earphone dengan volume terlalu keras dalam waktu lama. Aturan 60/60: gunakan maksimal 60% volume selama tidak lebih dari 60 menit.
* Kendalikan Penyakit Lain: Kelola kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dengan baik, karena dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah di telinga.
* Hindari Rokok: Merokok dapat mengganggu sirkulasi darah ke telinga.
* Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan kaya antioksidan (sayur dan buah) untuk melawan kerusakan sel.
#
Kesehatan pendengaran adalah kunci dari kualitas hidup yang baik, terutama di usia senja. Jangan biarkan gangguan pendengaran mengisolasi Anda atau orang tercinta dari dunia sekitarnya.
Jika Anda atau keluarga di Blitar dan sekitarnya mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri. Tim dokter spesialis THT kami di RS Katolik Budi Rahayu siap membantu dengan pelayanan yang profesional dan penuh kasih.
Segera hubungi kami di:
🏥 Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar
📍 Jl. A. Yani No. 18, Kota Blitar
📞 Telepon: 0342-801066
💬 WhatsApp: 0851 0397 7007
🌐 Website: https://budirahayu.com
Anda juga bisa mendaftar konsultasi secara online melalui website kami di https://budirahayu.com untuk kemudahan dan kenyamanan. Mari jaga kesehatan pendengaran bersama kami!